Google merupakan salah satu perusahaan terbesar dan terinovatif di dunia. Orang-orang terbaik bekerja di sana. Pelamar-pelamar terbaik juga bersaing untuk bekerja di Google. Lantas bagaimana Google melakukan seleksi? Film The Internship mengisahkan dua orang mantan salesman, yang sudah tidak muda lagi, melamar kerja di Google dan bersaing dengan pelamar-pelamar yang jauh lebih muda dan berotak cerdas. Serangkaian proses seleksi yang unik dan menantang harus dilalui oleh Billy McMahon (Vince Vaughn) dan Nick Campbell (Owen Wilson) untuk diterima sebagai karyawan Google.
Di awal proses seleksi, semua peserta diminta membentuk tim yang terdiri dari enam orang. Semua peserta saling berebut untuk mendapatkan individu yang paling cerdas. Di saat itu tidak ada yang ingin satu tim dengan Billy dan Nick hingga akhirnya mereka dipertemukan dengan empat pelamar lain yang juga tidak diinginkan.
Terdapat rangkaian tantangan yang harus diselesaikan setiap tim dan total nilai yang diperoleh di semua tantangan menentukan tim pemenang di mana anggotanya akan diterima sebagai karyawan. Setiap tantangan yang disiapkan selaras dengan budaya kerja di Google yang bernama Googliness; The intangible stuff that made a search engine into an engine for change.
Tantangan pertama adalah menemukan sebuah bug (kesalahan program) di suatu aplikasi. Di tantangan yang membutuhkan keahlian pemrograman ini Billy dan Nick sama sekali tidak membantu. Bahkan mereka berdua justru dianggap mengganggu oleh anggota lainnya. Di tantangan ini Billy dan tim gagal.
Selanjutnya Billy, Nick, dan tim harus menjalani tantangan permainan Quidditch (game perebutan bola di kisah Harry Potter). Billy dan Nick sangat antusias di tantangan ini karena tidak dibutuhkan keahlian terkait komputer. Di akhir pertandingan Billy, Nick dan anggota lainnya mulai sadar bahwa mereka sudah mulai bekerja sama sebagai tim.
Tantangan berikutnya adalah membuat aplikasi. Pemenangnya adalah tim yang aplikasinya terbanyak di-download. Di tantangan ini hubungan Billy, Nick, dan tim semakin erat akibat dari petualangan mereka bersama yang kemudian menelurkan ide aplikasi. Di tantangan inilah tim Billy dan Nick akhirnya meraih kemenangan.
Tantangan selanjutnya adalah salah satu pekerjaan yang tersulit di Google yakni menggabungkan hubungan pelanggan dengan penguasaan produk. Tantangannya adalah menjawab pertanyaan via telepon sebagai agent call center di Google Helpline. Billy belajar dengan sungguh-sungguh untuk tantangan ini dan memang benar semua pertanyaan bisa dijawabnya dengan baik.
Tantangan terakhir adalah bisnis inti dari google, iklan. Semua tim diminta untuk menjual ruang iklan di Google ke perusahaan-perusahaan. Di tantangan ini Billy dan Nick menunjukkan keahlian utama mereka, menjual. Mereka berhasil meyakinkan suatu restoran pizza lokal untuk membuka cabang di lokasi lain dengan menunjukkan betapa banyak orang yang mencari restoran pizza tersebut di Google.
Lima tantangan di proses seleksi tersebut sangat menarik untuk dipelajari. Keahlian programming melalui pencarian bug aplikasi dan membuat aplikasi yang intuitif adalah dua tantangan yang mungkin sangat spesifik untuk industri yang Google geluti. Tapi tiga tantangan lainnya bersifat universal, bisa diterapkan di jenis industri apapun. Kemampuan bekerja dalam tim, melayani pelanggan dengan baik, dan menjual produl adalah keahlian-keahlian yang sangat baik ditunjukkan oleh Billy, Nick, timnya hingga mereka akhirnya menang dan diterima menjadi karyawan Google.