Mengambil setting di New York pertengahan abad 19, The Greatest Showman menampilkan kerja keras P. T. Barnum (Hugh Jackman) dalam membangun bisnis hiburannya. Dikisahkan Barnum kecil adalah anak dari seorang penjahit miskin yang hidupnya ditindas oleh orang-orang kaya. DI usia dewasanya, Barnum menikah dan dikaruniai dua putri kembar. Judul film ini diangkat dari pencapaian Barnum dalam membangun bisnis pertunjukan dari nol.
Dari film ini terdapat empat tahap besar yang dilalui Barnum dalam membangun bisnisnya. Pertama adalah bagaimana Barnum mengajukan pinjaman ke bank untuk memulai bisnisnya. Saat mengajukan pinjaman, Bank tidak dapat diyakinkan karena usaha Barnum belum dimulai. Sehingga Bank meminta Barnum untuk menyerahkan agunan/collateral. Praktik ini memang lumrah dijumpai karena sangat berisiko bagi Bank membiayai suatu usaha yang belum berjalan.
Awalnya yang dibangun Barnum adalah museum yang menampilkan berbagai model patung lilin/wax. Setelah beberapa waktu, museum tidak berhasil mendatangkan pengunjung. Sementara dana dari Bank makin menipis. Di saat itulah putri Barnum menyarankan untuk menampilkan benda hidup. Saran tersebut menggugah Barnum untuk mencari orang-orang aneh/freaks untuk tampil di museumnya. Museum baru ini mulai mendatangkan pengunjung tapi di saat yang sama menjadi cibiran di masyarakat sekitar dan koran setempat. Bahkan di koran tersebut museum Barnum dijuluki gerombolan sirkus. Barnum bukannya kecewa tapi justru merubah nama museumnya menjadi Barnum’s Circus. Dan langkah ini ternyata makin membuatnya tersohor.
Barnum sadar bahwa semakin sirkusnya besar, maka dia butuh seorang yang bisa membantunya di operasional. Barnum merekrut Phillip Carlyle (Zac Efron) untuk bergabung. Phillip memberi warna dalam Barum’s Circus dengan ide, opini, dan pertimbangan yang logis untuk mengimbangi ambisi Barnum yang sering sangat berisiko. Tahap ketiga inilah yang makin membuat Barnum’s Circus makin terkenal hingga diminta untuk bertemu Queen Victoria di Buckingham Palace Inggris.
Keputusan bisnis besar yang diambil oleh Barnum selanjutnya adalah mengundang Jenny Lind (Rebecca Ferguson) penyanyi Swedia yang ditemuinya di Buckingham Palace untuk melakukan tour di Amerika Serika. Ekspansi ke industri musik ditentang Pilliip namun Barnum tetap bersikeras dan meminta Phillip untuk fokus kelola sirkus. Untuk melakukan tour, Barnum mengajukan pinjaman yang sangat besar dan kali ini menjaminkan rumahnya. Dikisahkan (spoiler alert!) Barnum didera serangkaian kehancuran. Tour gagal, theater sirkus terbakar habis, rumah disita, dan istri serta anak-anaknya pergi. Ekspansi di luar bisnis inti yang tidak diperhitungkan dengan baik menghancurkan Barnum’s Circus.
Tapi tetap, film ini berakhir bahagia di mana Barnum kembali fokus ke sirkus dan berinvestasi dengan membeli lahan di luar kota yang murah dan membangun tenda sebagai tempat pertunjukan. Di saat itulah Barnum merasa sudah waktunya untuk berhenti dan menyerahkan tongkat kepemimpinan sirkus ke Phillip.