Istilah Metaverse pertama kali dikenal dari novel fiksi ilmiah Snow Crash karya Neal Stephenson yang terbit 1992. Hampir 30 tahun kemudian Mark Zuckerberg mengubah nama perusahaannya, Facebook menjadi Meta Platforms. Pengubahan nama tersebut dilatarbelakangi untuk merefleksikan fokus Facebook dalam membangun Metaverse. Lantas apakah Metaverse itu?
Agar lengkap, pertama, seperti apakah yang bukan Metaverse? Karena web ini mengulas tentang pesan bisnis dari film, maka jawabannya adalah juga dari film. Jika kita menyimak Spiderman: Into The Spider-Verse (2018) ataupun Spiderman: No Way Home (2021) keduanya bukanlah menggambarkan Metaverse yang kita bahas di sini. Kedua film tersebut mengisahkan tentang ‘Parallel Universe’ yang mana beberapa tokoh Spiderman yang datang dari ‘dunia’ yang berbeda dan bersatu untuk melawan musuh. Dunia yang berbeda atau Parallel Universe adalah murni fiksi. Sementara Metaverse adalah ilmiah.
Dalam suatu wawancara , Mark Zuckerberg menjelaskan Metaverse adalah “an embodied internet, where instead of just viewing content, you are in it. Metaverse is the successor to the mobile internet“. Penjelasan mudahnya adalah jika saat ini kita mengakses/membaca konten internet melalui laptop, tablet, ataupun smartphone (mobile internet) maka di Metaverse kita ‘masuk’ menjadi bagian dari konten internet tersebut. Definisi tersebut sulit dipahami, oleh karena itu mari kita pakai cara yang lebih mudah; menonton film yang bisa menggambarkan Metaverse.
Ready Player One (2018) yang disutradarai Steven Spielberg menceritakan bagaimana di tahun 2045 terdapat suatu platform virtual reality Metaverse bernama OASIS yang digunakan oleh mayoritas penduduk di saat itu untuk berinteraksi dan beraktifitas. Disebutkan juga bahkan semua aktifitas masyarakat dilakukan di OASIS selain tentunya tidur, makan, atau ke toilet. Berikut lima karakteristik Metaverse yang dapat kita pelajari dari platform OASIS di Ready Player One.
Pertama adalah di Metaverse pengguna berinteraksi dengan pengguna manusia juga namun dalam bentuk avatar (suatu figur animasi tiga dimensi yang umum dijumpai dalam dunia game). Mengingat saat interaksi adalah dengan avatar milik pengguna lain maka ada prinsip anonimitas. Identitas asli (bisa) dirahasiakan, seperti ketika kita bergaul di sosial media saat ini. Tokoh utama di film tersebut, Wade Watts (Tye Sheridan) dan Samantha Cook (Olivia Cooke) menggunakan avatar bernama Parvizal dan Art3mis yang bahkan tidak mengenal secara fisik meski keduanya bekerjasama di OASIS dalam suatu misi.
Kedua, interaksi seperti apakah yang bisa dilakukan di Metaverse. Wade menjelaskan bahwa di OASIS “you can do anything, go anywhere”. Batasnya adalah imajinasi. Digambarkan juga bagaimana pengguna OASIS bisa surfing, skiing, mountain climbing, bermain tenis, atau apapun yang semuanya dilakukan di dunia animasi tiga dimensi.
Ketiga, untuk bisa optimal dalam melakukan berbagai aktifitas itu semua pengguna OASIS mengenakan helm virtual reality di kepalanya, sarung tangan khusus di tangan, omni-directional treadmill untuk melangkah atau berlari serta jersey elektrik yang dipakai di badan. Tujuannya adalah meningkatkan sensasi kehadiran secara fisik yang bisa dirasakan di penglihatan, pendengaran, gerakan tangan serta kaki, dan rasa sakit di badan jika menerima pukulan saat fight di OASIS. Namun yang paling wajib adalah helm virtual reality karena itulah cara ‘melihat’ di OASIS. Dari sini kita bisa pahami kenapa Facebook mengakuisisi produsen helm virtual reality Oculus di 2014.
Keempat, aktifitas ekonomi juga tumbuh di OASIS. Jual beli barang (item) untuk digunakan di dalam OASIS berupa kostum, kendaraan, senjata, apapun. Begitu juga dengan bidang jasa. Salah satu kawan Parvizal/Wade di OASIS bernama Aech (Lena Waithe) menerima jasa reparasi kendaraan dan peralatan lain. Atas jasa reparasinya, Aech menerima pembayaran dalam bentuk Coin, yakni mata uang yang khusus digunakan di dalam OASIS. Satu hal, jika avatar terbunuh di OASIS maka semua kepemilikannya (Coin, items) juga hilang. Sehingga makin banyak pengguna yang membeli dan upgrade kendaraan, senjata serta armor untuk perlindungan yang membawa peningkatan ekonomi di OASIS.
Terakhir, transaksi jual beli yang terjadi di OASIS juga termasuk barang fisik yang digunakan di dunia nyata. Saat memenangkan banyak Coin, Parvizal membeli jersey elektrik dan untuk alamat pengirimannya ditujukan ke ‘real world’. Tidak lama kemudian paket terkirim ke kediaman Wade di dunia nyata. Pada karakteristik terakhir ini, OASIS atau Metaverse menunjukkan bahwa batas antara dunia nyata dengan virtual melebur. Menjual produk dari dunia nyata bisa dilakukan di Metaverse. Begitu juga penghasilan yang diperoleh di Metaverse bisa dirasakan fisik manfaatnya di dunia nyata.
Itulah lima karakteristik Metaverse yang bisa dipelajari dari Ready Player One. Benar itu adalah film fiksi ilmiah yang diangkat dari novel. Namun darinya kita bisa cari peluang dari berbagai aktifitas yang dapat terjadi di Metaverse.